FeedBurner FeedCount

Visitor

free counters

Labels

Aneka (9) Berita (15) Cara (4) Fakta (7) Fariwisata (2) Iklan (1) Ilmu (1) Info (3) Infotaiment (2) Juru Masak (1) Lucu (1) Merk (1) Misteri (7) Model Car (1) Model Girl (1) Pariwisata Dan Budaya (4) Selebriti (5) Sport (1) Tehnologi (1) Tips (2) tips trik (1) Trik (2) Wisata Kuliner (1)

Senin, 28 Mei 2012

Metoda Mengemudi Resiko Rendah

Metoda Mengemudi Resiko Rendah


ya ampun bu

Seorang pengemudi defensive adalah seorang pengemudi yang bertanggung jawab, seorang pengemudi yang selalu mengaktualisasikan rasa tanggung jawab tidak saja ketika ia berada di rumah, dikantor dimana ia bekerja tetapi bertanggung jawab ketika ia berada dijalan raya atau saat ia mengemudikan kendaraannya. Rasa tanggung jawab ini meliputi terhadap; Nyawanya, penumpang, para pemakai jalan raya lain, kendaraannya, barang-barang yang dibawa dan yang paling penting adalah tanggung jawab utamanya sebagai seorang manusia yang merupakan anggota sebuah keluarga. Selain rasa tanggung jawab, seorang pengemudi defensive mutlak harus memahami seluruh elemen mengemudi yang terkait dan trampil dalam mengoperasikan kendaraanya.

Photobucket

JDDC mengajarkan kebiasaan melihat didalam metoda Crash Free Driving nya, bahwa ada 3 elemen yang harus dimiliki dan dipelihara oleh setiap pengemudi yang memahami bahwa mereka memiliki potensi kecelakaan kendaraan bermotor selama mereka mengemudi di jalan raya, kebiasan melihat didalam metoda tersebut rupanya sangat sedehana yaitu;

  1. Pandangan Aman,
  2. Lingkaran Aman,
  3. Sikap

Ketiga elemen diatas tersebut bagaikan tubuh, baju dan indera yang harus dimiliki oleh setiap pengemudi.

Pandangan aman didefinisikan “Sejauh Mata Memandang” sebagaimana diatas anda diminta melihat jauh kedepan, beberapa persimpangan yang akan dilewati, beberapa kendaraan yang melaju didepan, sapu pandangan anda dari titik paling kiri sampai ke kanan, dari atas ke bawah permukaan jalan lakukan ini secara sistematis terus menerus selama anda sedang dibelakang kemudi, pastikan tidak sedetik pun objek-objek didepan ada yang lewat.

Lingkaran Aman adalah lingkaran imajinasi yang anda buat disekeliling kendaraan anda. Bilamana ada sesuatu objek yang mendekat dan masuk didalam lingkaran ini, anda harus merasa bahwa itu merupakan ancaman dan anda harus segera membuat lingkaran baru, jika tidak? anda harus merasa tidak nyaman, tingkat kewaspadaan!!

Pengemudi harus senatiasa mengetahui situasi disekeliling kendaraannya, setiap manuver yang akan kita lakukan kita harus memastikan sekeliling kita aman atau setiadaknya orang lain akan mempunyai waktu untuk menyikapi apa yang akan kita lakukan dengan kendaraan kita. Pengemudi harus yakin bahwa ia telah memeriksanya dan memastikan kondisi aman.
Dalam memonitor sekeliling kendaraan, pengemudi diminta untuk memelihara kebiasaannya secara sitematis, jika dimulai dengan gerakan ke kanan maka harus ini dilakukan terus menerus, dengan demikian diharapkan gerakan ini menjadi kebiasaan. Memeriksa sisi kaca spion kanan, kedepan, memeriksa sisi kaca spion kiri, kaca spion tengah turun kearah panel indicator (periksa segala indicator) kemudian kembali ke kaca spion kanan, lakukan ini seperti radar di lapangan terbang.

Sikap, JDDC mendefinisikannya sebagai pola pikir yang diawali dari sebuah refrensi yang impresif. Seorang akan melakukan sesuatu atau menterjemahkan sesuatu berdasarkan interprestasinya. Kalau ini di analogi kan dalam sesuatu yang berkaitan dengan mengemudi dengan aman dijalan raya , mereka akan mengatakan orang – orang skilfull yang dimaksud. Skilfull adalah salah syarat, namun syarat utama bagi pengemudi defensive di jalan raya ada 5 M, yaitu ;

1. Memiliki alasan yang tepat untuk mengemudi
- Jika tidak jangan lakukan
- Jika bisa ditunda atau digantikan dengan cara lain untuk mencapai tujuannya, seperti menelpon akan lebih aman dari pada dia berkunjung dengan cara menempuh sebuah perjalanan, bagaimanapun kita ketahui jalan raya adalah killing field, lebih dari 30,000 orang tewas dijalan raya setiap tahunnya.
2. Mengerti apa yang dilihat
- Melihat belum tentu mengerti, mengerti apa yang dilihat adalah memahami tingkat potensi dan resiko dari objek, kondisi, situasi, cuaca dan perilaku yang tertangkap oleh indera nya.
3. Mengerti apa yang dilakukan
- Memahami apa yang akan dilakukan atau yang sedang dilakukannya, jika itu sebuah tindakan, tindakan tersebut bukanlah sebuah pergerakan spontan melainkan sebuah pergerakan yang direncanakan.
4. Mengerti mengapa di dilakukan
- Masih terkait dengan apa yang dilakukan diatas ia mengerti konsekwensi dari perlakukan yang dilakukan tersebut. Semisal ketika kendaraanya mengalami selip roda-roda sedang loss traction (hilang traksi) jangan buru-buru melakukan pengereman, pengereman spontan/tidak terencana malah akan memperburuk situasi yang sedang ada. Pengemudi boleh melakukan pengereman jika kendaraan sudah terkendali!
5. Mampu melakukan dengan cepat dan tepat
- Terakhir, pengemudi harus mampu memutuskan dan bertindak dengan cepat namun harus tepat, menebak –nebak adalah sebuah perilaku konyol!

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar di blog ini dengan sopan baik dan bijak..

 
Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates